Tuesday, March 30, 2010

Allah Tritunggal dan Misi












Judul : Allah Tritunggal dan Misi

Penulis : Ajith Fernando

Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih (Seri Bina Misi)



Misi dapat dikatakan sebagai pelaksanaan maksud Allah untuk –melalui proses-proses histories- menggenapi tujuan-Nya. Buku ini sedikit banyak memperkenalkan tentang hakikat dan dasar misi melalui pengenalan terhadap Allah Tritunggal. Ini menjadi dasar trinitas bagi misi.


Allah adalah sumber, asal usul, dan tujuan misi. Dialah yang menggagas misi dan memanggil orang kepada-Nya untuk percaya, memperoleh keselamatan, dan untuk misi. Injil adalah ungkapan hakikat-Nya. Kepercayaan kita kepada Allah sebagai pencipta dunia dan Tuhan yang berdaulat atas sejarah, memdorong kita untuk terlibat aktif di dunia ini.


Yesus adalah berita dan teladan misi. Kita telah melihat bahwa sebuah aspek penting dari teladan Yesus adalah penderitaan. Ia mati untuk umat-Nya dan Ia meminta kita untuk melakukan hal yang sama, yaitu untuk menggenapi rencana-Nya sekalipun harus hidup menderita. Frustrasi bisa saja muncul saat bekerja di ladang misi, namun bagi Yesus dan Paulus, penderitaan adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan.


Roh Kudus adalah pemberi kuasa yang memampukan kita melaksanakan misi kita. Bukan hanya itu, Ia memberi karunia-karunia yang dapat digunakan dalam misi. Ia tinggal bersama kita dan melayani kita di segala waktu.


Dan pada akhirnya, Gerejalah yang memiliki pengalaman Trinitas. Umat Allah dari berbagai karunia, hidup dalam kesatuan Gereja. Dan dari berbagai perbedaan, ada kesatuan yang memperjuangkan persamaan antaranggota jemaat (bdk. Ef 4:4-6). Oleh sebab itu, pada dasarnya tidak ada alasan yang menyatakan bahwa anggota jemaat tidak dapat bersatu. Dalam buku ini, juga dijabarkan mengenai Gereja dan Allah Tritunggal dalam Yoh 17.


Salah satu hal terpenting yang juga ditekankan dalam buku ini –selain hakikat misi- adalah paparan faktual tentang krisis yang dihadapi umat Kristiani saat ini. Yaitu bagaimana banyak orang yang dapat menjelaskan jalan keselamatan, tapi masih hidup dalam dosa-dosa tanpa merasa bersalah. Atau orang-orang yang mendapat karunia pelayanan, tapi melayani hanya atas dasar kebisaannya sendiri dan bukan karena teladan Yesus atau hati yang berpaut pada-Nya. Buku ini baik dibaca oleh orang-orang yang ingin menjadikan hidup-Nya sebagai tindakan misi sehingga menyadari hakikat dan dasar misi.


No comments:

Post a Comment